Minggu, 11 Mei 2008

* Akibat Kenakalan Tangan Manusia *

ketika karbon dari muka bumi terus dilepas ke atmosfer lewat pembakaran bahan bakar fosil dan organik oleh miliaran manusia. Ketika jutaan hektar hutan sebagai pengisap karbon terus ditebang dan kian berkurang. Ketika itulah bencana mulai mengancam bumi. Gas karbon dan gas pencemar lain, seperti sulfur dan nitrogen, yang tergabung dalam kelompok gas rumah kaca (GRK), terkumpul semakin tebal di atmosfer menyelimuti bumi. GRK di lapisan udara atas itu, karena proses kimiawinya, akan mengurung sinar matahari yang menembus atmosfer masuk ke permukaan bumi. Akibatnya, terjadi perubahan iklim yang menyebabkan planet biru itu menjadi kian panas dalam jangka panjang akan menyebabkan terjadinya terjadinya perubahan iklim.
Perubahan iklim menyebabkan berbagai persoalan lingkungan seperti perubahan pola curah hujan yang telah mengakibatkan banjir dan longsor ataupun musim kemarau berkepanjangan, menjadi siklus yang tidak beraturan. Hal ini juga menyebabkan berubahnya pola musim tanam yang merugikan petani karena sulit menentukan pembibitan, perkiraan panen serta serangan hama tak terduga. Dari segi kesehatan, habitat kehidupan yang terganggu menyebabkan meningkatnya penyakit epidemi seperti demam berdarah dan malaria. Jika tidak ada upaya pengurangan emisi, maka bumi akan semakin panas. Kondisi ini menyebabkan es di kutub mencair dan meningkatkan permukaan air laut sehingga pulau-pulau kecil menjadi tenggelam. Salah satu kondisi yang bisa dirasakan adalah semakin naiknya suhu serta kian beragamnya pola iklim saat ini. Suhu yang makin tinggi berpengaruh pada terus meningkatnya evaporasi dan evapotranspirasi yang berujung pada kian menipisnya ketersediaan air, sehingga menimbulkan kekeringan berkepanjangan.

Tidak ada komentar: